MULAI BULAN JANUARI 2011, DIHARAPKAN KEPADA SELURUH RA/MADRASAH DILINGKUP KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BENGKALIS UNTUK MENGIRIMKAN LAPORAN BULANAN BERUPA HARD COPY DAN SOFT COPY (CD) DENGAN FORMAT SEPERTI BIASA, DITAMBAH LAGI FORMAT REKAP LAPORAN BULANAN BARU. FORMAT REKAP LAPORAN BULANAN BARU BISA DI DOWNLOAD DI BLOG MAPENDA :: TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOGG INI, KAMI SELALU MENGHARAPAKAN KRITIK DAN SARAN ANDA. UNTUK KEPERLUAN LAINNYA SILAKAN KIRIM KE EMAIL:kasimapenda_bks@yahoo.com

Selasa, 05 Oktober 2010

Menag Imbau Guru Madrasah Respon Gangguan Pendidikan


Jakarta, (www.kemenag.go.id) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengimbau para pendidik di lingkungan Kementerian Agama bersikap tanggap dengan perkembangan situasi dan kondisi yang dapat mengganggu dunia pendidikan maupun proses pendidikan, seperti masalah pornografi dan narkoba.

"Guru harus merespon perkembangan yang mengganggu pendidikan seperti pornografi. Kasus terakhir ini saya meragukan kalau para siswa belum melihat," kata Suryadharma Ali pada acara pembinaan dan temu silaturahmi dengan komunitas pendidikan madrasah di lingkungan Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Rabu (23/6).

Diakui Menag bahwa teknologi komunikasi banyak membantu masyarakat apabila dipergunakan secara positif. Namun menurut dia alat teknologi dapat juga bisa berdampak negatif. "Saat ini apa saja sudah bisa masuk kamar anak-anak kita, begitu mudah. Karena itu mohon jadi perhatian," pesannya.

Di hadapan ratusan guru madrasah Menag juga mengatakan, bahwa Indonesia bagaikan surga bagi penyelundupan, distribusi dan pemakai narkoba. "Tapi belum jadi masalah serius disini," ujarnya.

Padahal lanjut Surydharma, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah memperingatkan bahaya narkoba, setiap hari sekitar 100 orang meninggal dunia akibat memakainya. "Ini lebih jahat dari teroris," tandasnya.

Menteri juga menyampaikan merasa prihatin dengan kecenderungan penurunan minat belajar pada program studi agama, termasuk pula orang tua tidak cenderung menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan agama.

Seperti di UIN (Universitas Islam Negeri), kata Menag, lebih dicenderungi program-program non agama, sedangkan fakultas ushuluddin peminatnya semakin berkurang. "Kalau tarbiyah masih lumayan, karena out put menjadi guru, gajinya kan juga semakin naik," kata Suryadharma.

Menurutnya, kecenderungan itu bisa jadi karena ada kekeliruan di masa lalu dalam membedakan ilmu agama dan ilmu non agama, dengan membagi dalam dua kelompok; seperti biologi, fisika, kimia sebagai ilmu non agama. Ilmu agama hanya tafsir, fiqih dan sejenisnya. "Padahal ilmu hanya satu, ilmu Allah," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Menag, lembaga pendidikan agama seperti pesantren dan madrasah harus selalu meningkatkan mutu dan kualitas. Salah satunya upaya itu adalah melakukan pertukaran mutu antara lembaga yang dikelola kementerian pendidikan nasional dan kementerian agama. "Untuk itu kita sekolahkan madrasah dan kita madrasahkan sekolah," ujarnya.

Sementara itu Kakanwil Kemenag DKI Jakarta, Sutami melaporkan pada tahun 2010 tingkat kelulusan madrasah di wilayahnya cukup baik, Madrasah Ibtidaiyah setingkat sekolah dasar lulus 100 persen, Madrasah Tsanawiyah (SMP) juga lulus 100 persen, dan Madrasah Aliyah (SMA) lulus 99,90 persen.

"Namun masih ada masalah, sertifikasi guru madrasah baru selesai 24,56 persen dan akreditasi madrasah juga baru 41,3 persen," kata Sutami. (ks)



Kami Mengharapkan Kritik dan Saran Anda. Untuk keperluan lainnya silakan kirim ke E-mail: kasimapenda_bks@yahoo.com

Menag Mengaku Malu Jika Ada Gedung Madrasah Roboh

Jakarta,(www.kemenag.go.id) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku merasa malu jika ada gedung madrasah bocor, apa lagi roboh karena tak diperhatikan.

Pernyataan tersebut dikemukakan pada acara Pembinaan dan Temu Silaturahmi Komunitas Pendidikan Madrasah di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, Rabu (23/6).

Jika ada gedung tua, bocor atau roboh harus segera diperbaiki. Bocor saja sudah malu apa lagi roboh. Untuk itu, pihak Kakanwil harus memberi perhatian. "Jika tak memperhatikan juga karena alasan tak ada uang, laporkan Kakanwilnya kepada menteri," kata Menag yang disambut tempuk tangan hadirin.

Menag menyatakan sangat memberi perhatian tinggi terhadap pendidikan, termasuk di lingkungan madrasah. Namun diingatkan agar dalam meningkatkan kualitas pendidikan harus dilakukan tak mengambil jalan pintas, misalnya langsung mendirikan madrasah bertaraf internasional.

Ada desakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Kementerian Agama ditempuh dengan membangun madrasah bertaraf internasional. Padahal, kata Menag, jika diperhatikan, sejak awal pembangunan infrastrukturnya butuh dana besar. Semua bermuara pada anggaran tinggi.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan. Jika ada lembaga pendidikan kualitasnya kurang baik, harus didorong menjadi baik. Yang sudah baik diupayakan menjadi yang terbaik. Dengan cara itu, tentu warga lain yang tak memiliki kemampuan akan memperoleh kesempatan dalam menikmati pendidikan, kata Menag.

Menag menambahkan, upaya meningkatkan pendidikan madrasah pun tak melulu harus ditempuh dengan cara-cara memperbanyak madrasah negeri. Tapi bisa dilakukan dengan memperluas bangunan madrasah bersangkutan. Dengan cara itu, tak ada kelas kosong.

"Membangun fisik madrasah harus pula dijawab dengan peningkatan kualitas," ucap Menag.

Pada acara tersebut Menag juga sempat membentangkan dampak kemajuan dunia maya, yang belakangan ini ikut mempengaruhi moralitas anak didik, seperti peredaran video tak senonoh yang diperankan artis lokal.

Juga dampak penggunaan narkoba, yang belakangan ini jika dilihat dari laporan Badan Narkotika Nasional (BNN) mencapai ribuan orang generasi muda tewas. "Penyalahgunaan narkoba bahanya tak kalah hebat dibanding kejahatan teroris," kata Suryadhara Ali.(ant/es/ts)


Kami Mengharapkan Kritik dan Saran Anda. Untuk keperluan lainnya silakan kirim ke E-mail: kasimapenda_bks@yahoo.com